Posted in

Duduk Terlalu Lama dan Diabetes: Bahaya Tersembunyi yang Perlu Diwaspadai

Pria duduk di kursi kerja sambil pegang perut dengan ekspresi tidak nyaman.
Duduk terlalu lama bisa ganggu kadar gula darah.
0 0
Read Time:2 Minute, 22 Second

OBESITYANDDIABETES – Aldi, seorang karyawan kantoran, mengira gaya hidupnya cukup sehat. Ia makan tepat waktu, tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan manis, dan sesekali berolahraga. Namun, hasil tes gulanya terus menunjukkan angka yang mengkhawatirkan. Ternyata, ada satu hal yang selama ini ia abaikan: kebiasaan duduk terlalu lama.

Kebiasaan ini bukan hanya masalah kenyamanan, tetapi juga berdampak langsung terhadap keseimbangan gula darah. Dalam beberapa tahun terakhir, para ahli gizi dan kesehatan metabolik mulai menyoroti hubungan erat antara gaya hidup sedentari dan risiko diabetes tipe 2.

Apa yang Terjadi Saat Kita Terlalu Lama Duduk?

Ketika tubuh jarang bergerak, otot-otot tidak aktif melakukan pembakaran energi. Proses ini menyebabkan glukosa dalam darah tidak digunakan secara optimal, sehingga kadar gula darah meningkat. Bahkan, hanya dalam waktu 1–2 jam setelah duduk tanpa bergerak, sensitivitas insulin bisa mulai menurun.

Aktivitas otot sangat penting untuk membantu tubuh menyerap glukosa. Duduk terlalu lama membuat tubuh kehilangan manfaat alami ini. Bahkan jika seseorang sudah rutin berolahraga di pagi hari, tetapi tetap duduk selama 8–10 jam dalam sehari, risiko gangguan metabolisme tetap tinggi.

Duduk Terlalu Lama dan Diabetes: Kenapa Berbahaya?

Penelitian menunjukkan bahwa duduk berjam-jam setiap hari bisa meningkatkan risiko resistensi insulin, peningkatan berat badan, dan peradangan kronis. Ketiganya merupakan faktor utama dalam perkembangan diabetes tipe 2.

Bagi penderita diabetes, kebiasaan ini bisa memperburuk kontrol gula darah. Saat duduk terlalu lama setelah makan, tubuh sulit menurunkan glukosa yang baru saja masuk. Akibatnya, lonjakan gula darah terjadi lebih sering dan berlangsung lebih lama.

Tak hanya itu, duduk terus-menerus juga berdampak pada kolesterol, tekanan darah, dan lemak perut—semua faktor yang memperparah komplikasi diabetes.

Langkah Kecil yang Berdampak Besar

Kabar baiknya, mengurangi durasi duduk tidak harus rumit. Bahkan intervensi sederhana seperti berdiri atau berjalan ringan selama 2–5 menit setiap 30 menit bisa membawa perubahan signifikan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Berdiri saat menerima telepon
  • Jalan kaki ke meja rekan kerja daripada mengirim pesan
  • Mengatur pengingat untuk berdiri atau melakukan peregangan
  • Menggunakan meja kerja berdiri (standing desk)
  • Naik turun tangga alih-alih naik lift

Untuk penderita diabetes, kebiasaan berjalan ringan setelah makan bisa membantu menstabilkan gula darah. Aktivitas kecil ini membantu otot memanfaatkan glukosa secara langsung, mengurangi beban kerja insulin.

Ubah Gaya Hidup, Ubah Gula Darah

Mengelola diabetes bukan hanya soal mengatur makanan atau rutin minum obat. Gaya hidup sehari-hari, seperti seberapa sering kita bergerak, memegang peran yang tidak kalah penting. Duduk terlalu lama kini bukan hanya urusan kenyamanan, tetapi bagian dari risiko metabolik yang nyata.

Aldi akhirnya mengubah kebiasaannya. Ia mulai menyetel alarm di meja kerjanya, berdiri tiap 30 menit, dan menyempatkan jalan kaki singkat usai makan siang. Dalam tiga bulan, kadar gulanya mulai membaik, dan tubuhnya terasa lebih ringan.

Langkah kecil bisa berdampak besar—terutama saat menyangkut duduk terlalu lama dan diabetes. Mulailah hari ini. Bangkit dari kursi, gerakkan tubuh, dan berikan kesempatan bagi tubuh untuk bekerja lebih optimal.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %